Photo source : Wikipedia
Patung burung elang yang berada tepat di atas sebuah istana menyambut para pengunjung, kala memasuki kemegahan bangunan abad ke 19. Pemandangan alam dan arsitekturnya membawa wisatawan ke masa lalu saat kaki menjejak komplek istana. Delapan meriam yang menyebar menambah keeleganan masa silam beserta lukisan alam Sungai Siak yang indah.
Istana Siak yang memiliki luas 1.000 meter persegi merupakan peninggalan Sultan Siak Syarif Kasim II, yang dalam catatan sejarah, menyumbang sebesar 13 juta gulden kepada Presiden Soekarno, yang saat ini nilainya sekitar 1 triliun.
Istana Siak adalah salah satu dari empat istana yang berada di dalam komplek seluas 32.000 meter persegi, Istana Padjang, Istana Lima, dan Istana Baru.
Arsitek bangunan yang bergaya melayu dipadukan dengan arsitek eropa yang berada di provinsi Riau. Istana Siak Sri Indrapura yang dapat ditempuh dari Pekanbaru sekitar 1,5 – 2 jam melalui jalur darat. Dan jika ingin melalui jalur laut, dapat ditempuh dengan speed boat dari Pelabuhan Pelita Pantai Kota Pekanbaru selama lebih kurang 2 jam.
Istana Siak Sri Indrapura memiliki bangunan yang terdiri dari dua lantai. Ruang sidang, ruang tunggu tamu, ruang kehormatan, ruang tamu laki-laki dan perempuan yang terpisah berada di lantai dasar. Sedangkan lantai 2 berfungsi sebagai tempat istirahat Sultan.
Para pengunjung juga tidak perlu repot saat ingin bermalam, karena banyak hotel dan penginapan di sekitar lokasi. Dan untuk para pencinta kuliner akan dimanjakan oleh makanan khas melayu, seperti Asam Pedas Ikan Tapah, Gulai Siput, Asam Pedas Baung, Udang Galah Goreng, dan kedai-kedai kopi warga Tionghoa bertebaran di lokasi ini.
Istana Siak adalah salah satu dari empat istana yang berada di dalam komplek seluas 32.000 meter persegi, Istana Padjang, Istana Lima, dan Istana Baru.
Arsitek bangunan yang bergaya melayu dipadukan dengan arsitek eropa yang berada di provinsi Riau. Istana Siak Sri Indrapura yang dapat ditempuh dari Pekanbaru sekitar 1,5 – 2 jam melalui jalur darat. Dan jika ingin melalui jalur laut, dapat ditempuh dengan speed boat dari Pelabuhan Pelita Pantai Kota Pekanbaru selama lebih kurang 2 jam.
Istana Siak Sri Indrapura memiliki bangunan yang terdiri dari dua lantai. Ruang sidang, ruang tunggu tamu, ruang kehormatan, ruang tamu laki-laki dan perempuan yang terpisah berada di lantai dasar. Sedangkan lantai 2 berfungsi sebagai tempat istirahat Sultan.
Para pengunjung juga tidak perlu repot saat ingin bermalam, karena banyak hotel dan penginapan di sekitar lokasi. Dan untuk para pencinta kuliner akan dimanjakan oleh makanan khas melayu, seperti Asam Pedas Ikan Tapah, Gulai Siput, Asam Pedas Baung, Udang Galah Goreng, dan kedai-kedai kopi warga Tionghoa bertebaran di lokasi ini.
Malam harinya, para wisatawan dapat menikmati keindahan lampu-lampu Jembatan Ratu Agung Sultanah Latifa yang berada di pinggiran Sungai Siak. Wisatawan bukan hanya mendapatkan liburan yang menyenangkan, tetapi juga edukasi tentang kekayaan negeri tercinta yang menambah rasa nasionalisme bangsa.
So... jangan lupa berkunjung ke Provinsi Riau dan berkunjung ke kota Pusaka Indonesia yang mendapat pengesahan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Kota Pusaka.