Berada di sini membuat diri rasa-rasanya sulit percaya bahwa tempat ini hanya sepelemparan batu dari Jakarta yang hiruk pikuk. Area seluas 5 hektar ini dihuni 14 keluarga yang tinggal di dalam rumah-rumah panggung dari kayu. Di sekitar rumah terhampar sawah, pepohonan lebat, hutan, sungai irigasi, kolam-kolam ikan, serta kandang-kandang ternak yang dihuni ratusan kambing, sapi, kuda, rusa, kerbau, sampai lebah madu.
Nama tempat itu adalah Kampung 99, ber1okasi di Desa Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok Lokasi persisnya tak jauh dari Masjid Berkubah Emas. Dari Jakarta, Kampuug 99 bisa ditempuh melalui Cinere, yang sayangnya kondisi jaIanan saat ini penuh ranjau lubang.
Yang disebut sebagai Kampung 99 awalnya merupakan tempat tinggal pribadi milik Eddy Djamaluddin Suaidy, yang terobsesi mewujudkan hidup yang dekat dengan alam. Eddy mengaku sejak kecil kerap berkhayal memiliki rumah dengan kebun yang luas.
Sejak tahun 2005 tempat tinggal Eddy “diinvasi” orang-orang yang tinggal di kota yang penasaran ingin melihat-lihat kediamannya. Kekaguman itu menjalar sampai-sampai Kampung 99 berangsur-angsur beralih menjadi tempat tujuan wisata. Mulai dari anak-anak sekolah sampai kaum ekspatriat di Jakarta.
Bagaimana tidak Kampung 99 tak hanya menyajikan tempat tinggal yang asri, tetapi juga kehidupan mirip dalam cerita kanak-kanak Enid Blyton. Penghuni Kampung 99 ini hidup mandiri dengan bertani dan beternak.
“Siapa pun boleh tinggal di sini, pilih tempat, bikin rumah kayu, lalu sama-sama hidup berdampingan dan mengelola tempat ini,” tutur Eddy.
Di Kampung 99, Anda bisa mengajak anak-anak menjajal bertani, membajak sawah, memberi makan dan minum susu kambing etawa yang luar biasa cantik-cantik, bermain perahu di sungai kecil, pokoknya bergulat dengan alam. Mengasyikkan bukan?
Untuk berkunjung ke sini sebaiknya Anda menghubungi dulu untuk mencocokkan program yang bisa diikuti. Nomor telepon yang bisa dikontak adalah 021-93490586. (SF)
Sumber : Kompas 06/06/2009
Foto : Kompas
